By Unknown | At 3:10 AM | Label :
Berita
| 0 Comments
Oleh
: Albertus Toni Setiyawan (11.21.0568)
Masalah yang menerpa masyarakat dan pemerintah bisa
dikatakan tidak akan pernah usai. Permasalahan sosial, politik, ekonomi, bahkan
teknologi, semuanya masih berkelanjutan hingga kini. Ada satu permasalahan yang
menarik karena permasalahan tersebut belum terselesaikan secara menyeluruh,
yaitu permasalahan tentang pengangguran yang semakin meningkat. Permasalahan
ini tergolong kepada permasalahan sosial ekonomi. Secara nasional, angka
pengangguran di negeri ini memang sangat tinggi. Permasalahan ini merupakan bom
waktu bila tidak diselesaikan segera. Sampai Agustus 2010, Badan Pusat
Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai
7,14% atau 8,32 juta orang dari jumlah angkatan kerja yang berjumlah 116,53
juta orang. Demikian disampaikan oleh Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa
pers di kantornya Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Rabu (1/12/2010).
"Dibandingkan Agustus 2009, jumlah pengangguran di Indonesia semakin
berkurang. Pada Agustus 2010 7,14%, sementara di Agustus 2009 7,87%," ujar
Rusman. Secara jumlah, total pengangguran di Indonesia pada Agustus 2010 juga
menurun, dari 8,96 juta orang di Agustus 2009 menjadi 8,32 juta orang di
Agustus 2010. "Penurunannya karena pertumbuhan ekonomi, kalau bagus akan
banyak lapangan kerja yang tumbuh. Semua lapangan kerja naik, kecuali pertanian
turun 117 ribu orang (0,28%)," ujar Rusman. Selain itu lapangan kerja di
sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi juga menurun 500 ribu
orang atau 8,16%. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2010 mengalami
kenaikan terutama di sektor industri sebesar 772 ribu orang (5,91%) dan sektor
konstruksi sebesar 748 ribu orang (15,44%). Sedangkan sektor-sektor yang
mengalami penurunan adalah sektor pertanian sebesar 1,3 juta orang (3,11%) dan
sektor transportasi sekitar 198 ribu orang (3,41%). Sektor pertanian,
perdagangan, jasa kemasyarakatan dan sektor industri secara berurutan menjadi
penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja pada bulan Agustus 2010.Selain
masalah di atas, masalah kependudukan yang berhubugan erat dengan pengangguran
adalah kemiskinan, Sejak tahun 2002, sebuah tim yang terdiri dari para analis
Indonesia dan manca negara, dibawah naungan Program Analisa Kemiskinan di
Indonesia (INDOPOV) di kantor Bank Dunia Jakarta, telah mempelajari karakteristik
kemiskinan di Indonesia.
Tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi
dikarenakan arus globalisasi yang semakin pesat. Permasalahan tentang
pengangguran sudah merajalela dari masyarakat mampu sampai masyarakat yang
kurang mampu. Pengangguran itu biasanya mempunyai peluang untuk melakukan
tindakan kriminal. Karena seseorang yang menganggur itu sama dengan yang
lainnya mempunyai suatu kebutuhan baik sandang, pangan dan papan. Apabila
kebutuhan itu belum terpenuhi, maka setiap orang akan melakukan hal apapun agar
segala sesuatu yang diinginkan tercapai. Apalagi kebutuhan akan pangan yang tak
ada kompromi, apapun akan dilakukan masyarakat jika sudah dihadapkan kepada
faktor kebutuhan tersebut. Pengangguran merupakan keadaan dari seseorang yang
mengalami hambatan dalam usahanya untuk memperoleh pekerjaan. Pengangguran itu
merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada. Selain itu pengangguran
juga merupakan beban keluarga dan masyarakat serta merupakan sumber utama dari
kemiskinan serta dapat menghambat pembangunan nasional dalam jangka panjang.
Pembangunan nasional ke depan, sangat membutuhkan
Sumber Daya Manusia yang sehat secara mental dan fisik serta mempunyai keterampilan,
keahlian dan kekreatifan sehingga mampu membangun keluarga yang berkecukupan.
Karena dari keterampilan dan keahlian tersebut, setiap orang bisa menciptakan
lapangan kerja dan mempunyai penghasilan yang layak. Masalah pengangguran tidak
hanya menerpa masyarakat kalangan bawah saja. Masyarakat yang dirasa
berkecukupan pun mengalami permasalahan tersebut. Banyak faktor yang mendukung
terhadap permasalahan pengangguran, antara lain. Faktor kemiskinan, faktor pendidikan,
faktor keahlian, faktor budaya, faktor pasaran.
Definisi Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah alam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara
membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan
dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi
pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran
yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga
mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan
pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara
berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah
"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja
yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian
diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
- · Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
- · Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
- · Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:
·
Besarnya angkatan kerja
tidak seimbang dengan kesempatan kerja. Ketidakseimbangan terjadi apabila
jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia.
Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
- · Struktur lapangan kerja tidak seimbang. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
- · Meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh struktur angkatan kerja indonesia.
- · Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang. Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada
dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar
stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu negara
relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan
ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengganguran
berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di
bawah ini:
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat
memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena
pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai
masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang
seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan
lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional
yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran
yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian me-nurun sehingga pendapatan
masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari
masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan
ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan
terus menurun.
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.
Adanya pengangguran akan menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang
sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang.
Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan
perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi
menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu. Dampak pengangguran
terhadap individu yang meng-alaminya dan masyarakat. Berikut ini merupakan
dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap
masyarakat pada umumnya:
- · Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
- · Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
- · Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.
Dari tulisan tersebut dapat disimpulkan bahwa. Pengangguran
di Indonesia kondisinya saat ini sangat memprihatnkan, banyak sekali terdapat
pengangguran di mana-mana. Penyebab pengangguran di ndonesia ialah terdapat
pada masalah sumber daya manusia itu sendiri dan tentunya keterbatasan lapangan
pekerjaan. Indonesia menempati urutan ke 133 dalam hal tingkat pengangguran di
dunia, semakin rendah peringkatnya maka semakin banyak pulah jumlah
pengangguran yang terdapat di Negara tersebut. Untuk mengatasi masalah
pengangguran ini pemerintah telah membuat suatu program untuk menampung para
pengangguran. Selain mengharapkan bantuan dari pemerintah sebaiknya kita secara
pribadi juga harus berusaha memperbaiki kualitas sumber daya kita agar tidak
menjadi seornag pengangguran dan menjadi beban pemerintah. Dengan besarnya tingkat pengangguran tersebut
maka semakin besar pula tigkat kemiskinan di Indonesia. Indonesia yang sekarang
tentu saja sangat berbeda dari Indonesia satu dekade yang lalu. Maka bukan hal
yang mengejutkan apabila strategi-strategi pengentasan kemiskinan telah berubah
seiring dengan perubahan yang telah dialami oleh Indonesia.
Daftar Pustaka